Ngeblog lagi yukk sob..
Kali ini saya mendapat tugas dari kampus untuk mengulas
tentang Room Engineering, di dalam Room Engineering itu sendiri meliputi
beberapa Department bagian antara
lain, Mechanical, Electrical,
Installation, Utility, Instrumentation, Workshop. Tugas saya disini yaitu,
mencari informasi mengenai Department
Maintenance dan Report. Ada
beberapa point yang akan dibahas pada tugas kali ini antara lain :
1.
Fungsi dari Department Maintenance dan Report
2.
Jenis – jenis maintenance
3.
Istilah maintenance
4.
Keuntungan adanya Department Maintenance dan Report dibandingkan dengan kotraktor
dari luar
Adapun penjelasan dari setiap point, anatara
lain….
1.
Fungsi dari Department
Maintenance dan Report
a.
Maintenance (pemeliharaan)
adalah semua aktivitas yang berkaitan untuk mempertahankan perlatan system
dalam kondisi layak bekerja. Sebuah system pemeliharaan yang baik akan
menghilangkan variabilitas system. Taktik pemeliharaan adalah :
· Menerapkan dan meningkatkan pemeliharaan pencegahan
· Meningkatkan kemampuan atau kecepatan perbaikan
Maintenance (pemeliharaan)
Untuk mengukur kesuksesan manajemen
pemeliharaan, maka ada dua unsur yang harus ditentukan terlebih dahulu, yaitu
keterlibatan karyawan dan prosedur pemeliharaan.
Factor karyawan dalam hal pemeliharaan dapat dilihat dari
informasi yang dimiliki karyawan, keahlian yang dimilikinya, kompensasi yang
diterima sebagai factor penguat motivasi dan kekuatan sinergi yang perlu
dilakukan. Sebagai upaya untuk meningkatkan penguasaan informasi dan keahlian
dalam kaitannya dengan pemeliharaan, maka pihak manajemen dapat menempuh
beberapa hal yaitu :
·
Pertukaran informasi. Melalui
penciptaan iklim yang kondusif, misalnya adanya bank data ( bank prosedur) yang
berisikan data serta prosedur tentang pemeliharaan segala jenis mesin dalam
systemmanufaktur.
·
Pelatihan keahlian. Bagi karyawan yang belum
memiliki keahlian yang diharapkan, perusahaan dapat memilih untuk mengirimkan
ke training center yang menawarkan pelatihan-pelatihan atau langsung dilatih di
perusahaan melalui on the job training.
Adapun tentang prosedur pemeliharaan mesin-mesin, factor yang
diperhatikan adalah prosedur pembersihan dan pelumasan. Pembersihan ini
ditunjukkan untuk menghidari korosi, kemacetan akibat adanya kotoran dan
kegiatan ini dilakukan secara rutin. Sedangkan pelumasan bertujuan agar tidak
terjadi gesekan material secara langsung, mendinginkan panas mesin pada kondisi
tertentu, dan mempanjang umur mesin. Prosedur berikutnya adalah monitor dan
penyesuaian yang diperlukan.
Manfaat dari adanya kegiatan pemeliharaan antara lain :
Perbaikan terus-menerus. Kegiatan ini
menjadi kajian yang penting dalam manajemen operasi, baikmanufaktur maupun jasa,
terutama pabrik-pabrik yang menggunakan mesin yang berputar dan beroperasi
setiap saat.
1.
Meningkatkan kapasitas. Dengan adanya
perbaikan yang terus-menerus, maka tidak aka nada pengerjaan ulang / proses
ulang, sehingga kapasitas akan meningkat.
2.
Mengurangi persediaan. Karena tidak
perlu ada tumpukan bahan baku yang harus disiapkan untuk melakukan produksi
ulang.
3.
Biaya operasi lebih rendah. Akibat
kapasitas yang meningkat disertai dengan persediaan yang rendah, maka secara
otomatis akan mengakibatkan biaya operasi lebih rendah. Tidak perlu penyimpanan
bahan baku dan tidak perlu adanya biaya tambahan karena proses pengerjaan
ulang.
4.
Produktivitas lebih tinggi. Jika biaya
operasi lebih rendah, maka dari rumus produktivitas adalah output/input akan
diperoleh bahwa produktivitas akan lebih besar (dengan catatan output konstan).
Tentunya produktivitas akan lebih besar lagi jika output semakin besar.
5.
Meningkatkan kualitas. Akan tercipta
cost advantage, artinya dengan kualitas yang sama baik, harga dapat ditetapkan
menjadi lebih murah.
b. Report merupakan teks yang isinya menggambarkan
sesuatu secara apa adanya sebagai hasil pengamatan sistematis atau analisis
Jadi
Fungsi dari Department Maintenance
dan Report sendiri mempunyai fungsi
yaitu mendata setiap elemen mesin yang berada pada sebuah system, kemudian
menggambarkan dari hasil pengamatan. Kemudian melakukan perbaikan ataupun
perawatan dari system tersebut untuk meminimalisir kejadian yang tak
diinginkan.
2.Jenis-jenis Maintenance
(Perawatan)
Maintenance atau Perawatan dapat
dibagi menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah:
1. Breakdown Maintenance (Perawatan saat terjadi Kerusakan)
Breakdown Maintenance adalah perawatan yang
dilakukan ketika sudah terjadi kerusakan pada mesin atau peralatan kerja
sehingga Mesin tersebut tidak dapat beroperasi secara normal atau terhentinya
operasional secara total dalam kondisi mendadak. Breakdown Maintenance ini harus dihindari karena akan terjadi
kerugian akibat berhentinya Mesin produksi yang menyebabkan tidak tercapai
Kualitas ataupun Output Produksi.
2. Preventive Maintenance (Perawatan Pencegahan)
Preventive Maintenance atau kadang disebut
juga Preventative Maintenance adalah
jenis Maintenance yang dilakukan
untuk mencegah terjadinya kerusakan pada mesin selama operasi berlangsung.
Contoh Preventive maintenance adalah
melakukan penjadwalan untuk pengecekan (inspection)
dan pembersihan (cleaning) atau
pergantian suku cadang secara rutin dan berkala.
Preventive Maintenace terdiri dua jenis, yakni
:
·
Periodic Maintenance (Perawatan berkala)
Periodic Maintenance ini diantaranya adalah perawatan berkala yang terjadwal dalam melakukan pembersihan mesin, Inspeksi mesin, meminyaki mesin dan juga pergantian suku cadang yang terjadwal untuk mencegah terjadi kerusakan mesin secara mendadak yang dapat menganggu kelancaran produksi. Periodic Maintenance biasanya dilakukan dalam harian, mingguan, bulanan ataupun tahunan.
Periodic Maintenance ini diantaranya adalah perawatan berkala yang terjadwal dalam melakukan pembersihan mesin, Inspeksi mesin, meminyaki mesin dan juga pergantian suku cadang yang terjadwal untuk mencegah terjadi kerusakan mesin secara mendadak yang dapat menganggu kelancaran produksi. Periodic Maintenance biasanya dilakukan dalam harian, mingguan, bulanan ataupun tahunan.
- b. Predictive
Maintenance (Perawatan Prediktif)
Predictive Maintenance adalah perawatan yang dilakukan untuk mengantisipasi kegagalan sebelum terjadi kerusakan total. Predictive Maintenance ini akan memprediksi kapan akan terjadinya kerusakan pada komponen tertentu pada mesin dengan cara melakukan analisa trend perilaku mesin/peralatan kerja. Berbeda dengan Periodic maintenance yang dilakukan berdasarkan waktu (Time Based), Predictive Maintenance lebih menitikberatkan pada Kondisi Mesin (Condition Based).
3. Corrective Maintenance (Perawatan Korektif)
Corrective Maintenance adalah Perawatan yang
dilakukan dengan cara mengidentifikasi penyebab kerusakan dan kemudian
memperbaikinya sehingga Mesin atau peralatan Produksi dapat beroperasi normal
kembali. Corrective Maintenance biasanya
dilakukan pada mesin atau peralatan produksi yang sedang beroperasi secara abnormal
(Mesin masih dapat beroperasi tetapi tidak optimal).
Jenis-jenis Perawatan
atau Maintenance diatas perlu
dipelajari dan diketahui dalam menerapkan Total
Productive Maintenance (TPM). Untuk mengukur kinerja Mesin, kita dapat
menghitungnya dengan rumus OEE (Overall
Equipment Effectiveness).
3.Istilah maintenance
·
Maintainability adalah probabilitas pada kegagalan suatu
item untuk dikembalikan kepada kondisi awal operasional
·
.Reliability adalah probabilitas suatu item untuk
bekerja secara normal untuk jangka waktu operasional.
·
Availability adalah ketersediaan suatu item untuk bekerja secara normal
saat diminta.
·
Mission time adalah waktu operasional suatu item.
·
Downtime adalah waktu dimana suatu item tidak bekerja.
·
Breakdown / Break Time adalah perbaikan atau
penggantian yang dilakukan setelah mesin gagal untuk kembali ke keadaan
fungsional normalnya dikarenakan adanya suatu kerusakan
·
Six Big Losses adalah 6 kerugan besar yang
meliputi, Breakdown, setup and adjustments, small stop, slow running, startup defect,
production defect
·
Logistic time adalah Sebagian waktu downtime yang digunakan untuk
menunggu spare part
·
Failure adalah ketidakmampuan suatu item untuk beroperasi.
·
Serviceability adalah Tingkat kemudahan atau kesulitan pada item yang dapat
dikembalikan ke kondisi kerjanya.
·
Redundancy adalah keberadaan lebih dari satu alat untuk mencapai satu
fungsi yang ditentukan.
·
Failure Mode adalah keadaan abnormal dari kinerja suatu item yang menjadi
pertimbangan pada item tersebut karena menyebabkan kegagalan.
·
Useful life adalah Jarak waktu suatu item beroperasi dan berproduksi.
·
Corrective Maintenance adalah maintenance yang tidak terjadwal
untuk mengembalikan pada peforma semula.
·
Continuous task adalah Sebuah kegiatan yang mlibatkan
monitoring terhadap suatu item.
·
A ctive repair time adalah periode saat downtime saat
manpower bekerja memperbaiki suatu item.
·
Inspection adalah observasi secara kualitatif dari kondisi item.
·
Overhaul adalah restorasi dan observasi yang komprehensif untuk
mengembalikan suatu item pada kinerja awal.
·
Perhitungan Efisiensi Mesin
(OEE) adalah ukuran menyeluruh megidentifikasikan
tingkat produktivitas mesin dan kinerja secara teori . Bertujuan untuk
mengetahui area mana yang perlu untuk ditingkatkan produktifitas maupun
efisiensi mesin dan dapat juga menunjukkan area bottleneck yang terdapat pada
lintasan produksi.
4.Keuntungan adanya Department Maintenance dan
Report dibandingkan kontraktor dari luar
Menurut saya
keuntungan dari adanya Departmement MR ini antara lain :
·
Mudah
mengontrol dan mengawasi kinerja suatu system dari sebuah produksi
·
System
yang bersifat privacy terjamin, karena mempunyai Department MR yang berada
dalam internal perusahaan tersebut
·
Jika
ada kejadian yang bersifat mendesak (urgent), maka cepat diatasi karena masih
dalam satu line, sehingga waktu yang di gunakan efisien
·
Mengurangi
cost perusahaan karena masih satu atap
Sumber :